Rabu, 31 Juli 2013

Anak nakal, kasih Hukuman atau Hadiah ?


 
Bismillaahirrahmaanirrahiim... 

Mungkin memang benar jika ketika seseorang selalu di berikan stimulus yang sama secara terus-menerus dalam waktu yang lama maka hal tersebut akan menjadi hal yang biasa. Namun berbeda jika justru palah membuat stimulus menjadi sesuatu yang tidak bisa berfungsi seperti pada awal diberikan.
Hal tersebut mungkin bisa kita hubungkan dengan masalah punishment pada anak yang susah di atur dan cenderung menentang. Saya tidak tau tepatnya metode yang terbaik bagi anak, namun ada sesuatu yang terbesit dalam pikiran saya bahwa mugkin ketika seorang tua memberikan hukuman atau ketakutan berupa ancaman secara terus menerus maka hal itu akan ada kemungkinan kehilangan rasa takut dan akibatnya adalah pada ketidak efektivan dan hilangnya fungsi punishment. Anak akan kembali menentang dan kebal dengan ancaman. 

Ada kalanya orang tua harus berusaha menyeimbangkan antara punishment dan reward dalam mendidik anak. Saya rasa reward adalah cara yang halus dan menyenangkan bagi anak, berbeda dengan punishment menurut saya reward walaupun dilakukan secara terus menerus dan berulang-ulang hal tersebut tidak akan membuat kehilangan fungsi reward yang sesungguhnya karena bagaimanapun yang di ulang adalah suatu hal yang di sukai dan disenangi. Bahkan fungsi reward akan semakin kuat jika orang tua juga semakin meberikan kekuatan yang nyata pada reward tersebut.Namun ini hanyalah pendapat dan pemikiran saya sebagai seorang yang masih awam dan belum menjadi seorang ahli Psikologi dan perkembangan anak. Jadi bagaimana menurut pembaca sekalian tentang masalah ini ? :) 

Wallahua’lam.

- Sumber gambar : www.timesofmalta.com

2 komentar:

  1. Untuk mengetahui cara mendidik anak dengan baik serta perkembangan anak anda bisa membaca buku PAUD

    BalasHapus